Di sebuah padang rumput hijau yang luas, hiduplah seekor domba kecil bernama Lilo. Ia berbulu putih bersih dan bertanduk kecil yang belum tumbuh sempurna. Lilo tinggal bersama kawanan domba lain dan dijaga oleh anjing gembala bernama Goro.
Lilo sering merasa takut. Ia takut tersesat, takut suara angin, bahkan takut pada bayangannya sendiri. Domba-domba lain kadang menertawakannya, tapi Goro selalu berkata, “Keberanian bukan berarti tidak takut, tapi berani meski sedang takut.”
Suatu hari, saat kawanan domba sedang merumput, awan gelap datang, angin bertiup kencang, dan hujan turun deras. Dalam kebingungan, seekor anak domba terjatuh ke sungai kecil yang mulai meluap.
Semua panik. Tak ada yang berani mendekat ke sungai. Tapi Lilo, meskipun gemetar, berlari ke tepi sungai. Ia menggapai ranting dan menjulurkannya ke anak domba yang hampir hanyut.
Dengan susah payah, Lilo menariknya ke daratan. Semua domba terkejut dan bersorak senang. Goro datang dan menepuk Lilo dengan bangga.
“Kau sudah jadi domba kecil yang berani,” kata Goro.
Sejak hari itu, Lilo tidak pernah meragukan dirinya lagi. Ia tahu, walaupun kecil dan penakut, ia bisa melakukan hal besar jika mengikuti kata hatinya.
0 Comments so far »
Leave a comment