Options:

Aku Anak Gembala

Lagu ini dinyanyikan oleh Tasya Kamila penyanyi cilik pada tahun 2013,Berikut liriknya :


Aku adalah anak gembala

Selalu riang serta gembira

Karena aku senang bekerja

Tak pernah malas atau pun lengah

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Setiap hari kubawa ternak

Ke padang rumput di kaki bukit

Rumputnya hijau subur dan banyak

Ternakku makan tak pernah sedikit

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

La la la la la

La la la la la

Aku adalah anak gembala

Selalu riang serta gembira

Karena aku senang bekerja

Tak pernah malas atau pun lengah

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Setiap hari kubawa ternak

Ke padang rumput di kaki bukit

Rumputnya hijau subur dan banyak

Ternakku makan tak pernah sedikit

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Tra la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Tra la la la la la la la la

Puisi "Langkah Ayah"

"Langkah Ayah"


 Di balik diam dan langkahmu yang tenang,

tersembunyi letih yang tak pernah kau terang,
kau genggam beban tanpa mengeluh,
menjadi benteng di kala kami rapuh.

Ayah,
tatapmu mungkin tak selalu bicara,
tapi setiap kerja kerasmu adalah cinta yang nyata,
kau ukir masa depan dengan keringat dan doa,
walau lelahmu jarang disapa.

Kau ajarkan arti tangguh dalam diam,
menjadi panutan tanpa tuntutan,
menyisipkan harap dalam tiap tindakan,
agar kami tumbuh penuh keyakinan.

Terima kasih, Ayah, atas segalanya,
atas kasih yang tak selalu dengan kata,
kau adalah pelindung yang setia,
pahlawan dalam senyap—penuh makna.

Karya : No Name

Puisi Pelita dalam Hening

"Pelita dalam Hening" 


Ibu,
engkaulah pelita dalam gelapku,
menyinari langkah kala aku ragu,
dengan doa yang tak pernah layu,
kau tuntun jiwaku menuju restu.

Tanganmu lembut, penuh cerita,
tentang luka yang kau sembunyikan dari mata,
agar aku tumbuh tanpa nestapa,
meski hatimu sering tak bersuara.

Dalam dekapmu, dunia menjadi teduh,
hangatmu mengusir segala keluh,
engkau ajarkan arti bersungguh,
meski dirimu sering letih dan luluh.

Wahai Ibu,
takkan cukup kata menebus jasamu,
hanya doa yang bisa kutitip padamu,
semoga surga selalu dekat denganmu.


Karya : No Name

Keberanian Seekor Domba Bernama Lilo

Di sebuah padang rumput hijau yang luas, hiduplah seekor domba kecil bernama Lilo. Ia berbulu putih bersih dan bertanduk kecil yang belum tumbuh sempurna. Lilo tinggal bersama kawanan domba lain dan dijaga oleh anjing gembala bernama Goro.


Lilo sering merasa takut. Ia takut tersesat, takut suara angin, bahkan takut pada bayangannya sendiri. Domba-domba lain kadang menertawakannya, tapi Goro selalu berkata, “Keberanian bukan berarti tidak takut, tapi berani meski sedang takut.”

Suatu hari, saat kawanan domba sedang merumput, awan gelap datang, angin bertiup kencang, dan hujan turun deras. Dalam kebingungan, seekor anak domba terjatuh ke sungai kecil yang mulai meluap.

Semua panik. Tak ada yang berani mendekat ke sungai. Tapi Lilo, meskipun gemetar, berlari ke tepi sungai. Ia menggapai ranting dan menjulurkannya ke anak domba yang hampir hanyut.

Dengan susah payah, Lilo menariknya ke daratan. Semua domba terkejut dan bersorak senang. Goro datang dan menepuk Lilo dengan bangga.

“Kau sudah jadi domba kecil yang berani,” kata Goro.

Sejak hari itu, Lilo tidak pernah meragukan dirinya lagi. Ia tahu, walaupun kecil dan penakut, ia bisa melakukan hal besar jika mengikuti kata hatinya.