Options:

Puisi Hari Santri

 Karya : AG1

Di lembah sunyi, suara azan berkumandang,

Santri berkumpul, penuh harapan,
Dengan kitab di tangan, ilmu di hati,
Menebar cahaya, untuk umat berjati.

Langit biru menyaksikan langkah tegar,
Di antara doa, cita-cita membakar,
Membangun bangsa, mengusung bendera,
Santri sejahtera, Indonesia jaya.

Bersama ulama, menuntut hikmah,
Di pondok kecil, terjalin ukhuwah,
Menanam kebaikan, memupuk akhlak,
Dengan semangat, takkan pernah pudar.

Hari santri, kita rayakan,
Dengan penuh cinta, dan perjuangan,
Menyongsong masa depan, penuh berkah,
Santri berjuang, demi dunia dan akhirat.

Kisah Burung Merpati yang Hilang


Di sebuah desa kecil, hiduplah seekor burung merpati bernama Rara. Rara adalah burung yang cantik, dengan bulu putih bersih dan mata yang bersinar cerah. Dia dikenal sebagai burung yang selalu membawa pesan antara penduduk desa dan kota seberang. Setiap pagi, Rara terbang tinggi, menembus langit biru, membawa harapan dan kabar baik.

Suatu hari, saat Rara terbang untuk mengantarkan surat penting dari seorang petani kepada kerabatnya di kota, badai tiba-tiba datang menghampiri. Angin kencang dan hujan deras membuat Rara kesulitan terbang. Dalam kepanikan, dia tersesat jauh dari jalur yang biasa dia tempuh. Setelah badai reda, Rara mendapati dirinya berada di hutan yang asing, jauh dari desa dan rumahnya.

Rara merasa kesepian dan cemas. Namun, dia tahu bahwa dia harus menemukan jalan pulang. Dengan tekad yang kuat, Rara mulai menjelajahi hutan. Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan berbagai hewan. Seekor kelinci bernama Kiki menawarkan bantuan. “Ayo, aku tahu jalan keluar dari hutan ini,” kata Kiki. Rara pun mengikuti Kiki dengan penuh harapan.

Dalam perjalanan, mereka juga bertemu dengan seekor rusa yang bijaksana dan burung hantu yang pintar. Rusa memberi Rara semangat, sementara burung hantu memberikan petunjuk arah. Meskipun Rara merasa lelah, dia tidak menyerah. Dia menyadari bahwa persahabatan dan kerjasama adalah kunci untuk mengatasi rintangan.

Setelah berhari-hari berpetualang, Rara akhirnya menemukan jalan keluar dari hutan dan melihat desa kecilnya dari jauh. Dia merasa bahagia dan bersyukur. Dengan semangat baru, Rara terbang secepatnya menuju rumah. Ketika dia tiba, semua penduduk desa menyambutnya dengan suka cita. Mereka sangat khawatir dan merindukan Rara yang selalu membawa pesan-pesan penting.

Rara pun menceritakan petualangannya dan semua hewan yang membantunya. Dia mengajarkan penduduk desa tentang pentingnya persahabatan dan saling membantu. Sejak hari itu, Rara tidak hanya dikenal sebagai burung pengantar pesan, tetapi juga sebagai simbol keberanian dan persatuan.

Dengan semangat yang baru, Rara terus terbang mengantarkan pesan, tetapi kali ini dengan hati yang lebih besar, selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkannya.